Masuk usia 30-an, aku mulai sadar kalau tubuh ini tidak lagi “sekuat” dulu. Bukan berarti langsung renta, tapi tanda-tanda tubuh minta perhatian itu mulai terasa. Salah satu yang paling sering aku alami belakangan ini adalah sakit pinggang.
Awalnya aku kira cuma kecapekan biasa. Tapi lama-lama, setiap bangun tidur rasanya ada bagian punggung bawah yang seperti tertarik. Duduk kelamaan di depan laptop pun mulai bikin tidak nyaman. Aku mulai bertanya-tanya, "Kenapa, ya, pinggangku jadi sering sakit?" Ternyata, keluhan seperti ini cukup umum dialami banyak orang di usia 30-an.
Sakit Pinggang Itu Banyak Penyebabnya
Dari yang aku baca dan konsultasikan ke teman-teman (termasuk yang dokter), sakit pinggang bisa disebabkan oleh banyak hal. Postur tubuh yang salah saat duduk, berdiri, atau bahkan saat tidur bisa memicu ketegangan otot di area punggung bawah. Apalagi kalau kerjaan menuntut untuk duduk lama — seperti saat WFH dan harus ikut rapat daring berjam-jam. Ditambah lagi, kadang aku duduk di kursi seadanya, tanpa sandaran yang baik.
Selain itu, kualitas kasur juga memengaruhi. Kasur di rumah sudah aku pakai lebih dari 10 tahun, dan aku baru sadar ternyata itu sudah melewati masa pakainya. Kasur yang sudah usang tidak bisa lagi menopang tubuh dengan baik saat tidur, dan ini bisa jadi penyebab sakit pinggang yang terus datang.
Jangan lupakan posisi tidur juga.
Aku termasuk yang sering tidur miring sambil meringkuk. Katanya sih itu lumayan baik, asal tidak salah posisi. Tapi kadang, aku juga tidur telungkup yang ternyata malah membuat pinggang makin tegang. Belum lagi kalau bangun kesiangan dan jadi terlalu lama berbaring. Semakin lengkap deh penyebabnya.
Obesitas juga disebut sebagai pemicu sakit pinggang karena berat tubuh menambah beban pada tulang belakang bagian bawah. Mana aku sekarang sudah 80 kg, sudah hampir obesitas untuk ukuran pria dengan tingi 162 cm, belum lagi aku juga jarang olahraga. Lengkap sudah.
Dan satu lagi, gerakan mendadak atau mengangkat barang berat dengan cara yang salah bisa bikin otot pinggang tegang. Pernah suatu pagi aku angkat galon air tanpa membungkuk dengan benar. Sakitnya bukan main. Kata temanku yang pernah alami hal serupa, itu bisa menyebabkan otot robek kalau tidak hati-hati.
Ternyata Bisa Juga Karena Faktor Genetik
Aku juga baru tahu kalau faktor genetik bisa jadi penyebab. Ada teman yang keluarganya punya riwayat sakit tulang belakang, dan sekarang di usia 30-an pun ia mulai merasakannya. Gaya hidup juga berpengaruh — merokok, jarang olahraga, atau terlalu banyak duduk bisa memperburuk keadaan.
Dan, meski tidak terjadi padaku (semoga jangan), ternyata sakit pinggang bisa jadi tanda adanya penyakit lain seperti infeksi ginjal, batu ginjal, atau masalah sistem pencernaan. Jadi, kalau sakitnya berlangsung lama dan terasa makin parah, sebaiknya periksa ke dokter.
Sakit Pinggangku vs Kurap Temanku
Di tengah semua keluhan sakit pinggang, ada kejadian lucu sekaligus agak miris di kantor. Seorang temanku tampak tidak nyaman duduk, dan sesekali dia menggaruk bagian belakang tubuhnya. Kami pikir dia juga sedang sakit pinggang. Tapi ternyata bukan. Dia bilang sedang terkena kurap.
Jujur, sudah lama aku tidak dengar orang dewasa kena kurap. Tapi ternyata kurap bukan penyakit anak-anak saja, dan cukup sering terjadi, apalagi di usia 30-an saat tubuh mulai gampang berkeringat, aktivitas makin padat, dan kadang kurang perhatian ke kebersihan kulit.
Apa Itu Kurap?
Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang disebut juga tinea. Ruamnya berbentuk lingkaran mirip cincin dan sering muncul di area lembap seperti lipatan tubuh, punggung, atau bahkan kulit kepala.
Penyebabnya? Jamur yang berkembang biak karena kondisi kulit lembap dan hangat. Bisa menular lewat kontak langsung, berbagi handuk atau pakaian, bahkan dari hewan peliharaan. Temanku sendiri bilang kemungkinan tertular dari kucing kampung yang sering ia gendong.
Faktor Risiko dan Gejalanya
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kurap antara lain:
- Tinggal di daerah yang panas dan lembap (seperti kita di Indonesia).
- Sering berkeringat berlebihan.
- Memakai pakaian ketat yang membuat kulit susah bernapas.
- Jarang ganti handuk atau pakaian.
- Imunitas tubuh menurun karena kelelahan.
Gejalanya biasanya muncul beberapa minggu setelah kulit terpapar jamur. Mulai dari bercak kemerahan, terasa gatal, bersisik, lalu membentuk lingkaran yang khas. Meski tidak membahayakan nyawa, kurap bisa sangat mengganggu dan butuh perawatan yang konsisten, mulai dari obat oles hingga menjaga kebersihan kulit.
Usia 30-an Itu Waktunya Lebih Sayang Sama Diri Sendiri
Dari sakit pinggang sampai kurap, dua hal ini memang berbeda tapi sama-sama menunjukkan satu hal penting: di usia 30-an, kita gak boleh anggap remeh kesehatan. Jangan sampai karena sibuk kerja atau mengurus keluarga, kita lupa merawat tubuh sendiri.
Mulailah dari hal kecil — duduk dengan benar, tidur di kasur yang layak, rajin bergerak, perhatikan kebersihan, dan dengarkan sinyal-sinyal dari tubuh. Karena kesehatan itu investasi jangka panjang. Dan semakin dini kita peduli, semakin mudah untuk tetap fit di usia-usia berikutnya.
Ada yang pernah ngalamin sakit pinggang juga? Atau kurap? Ceritain dong, siapa tahu kita bisa saling belajar dari pengalaman.